Mengenal Penyakit Dalam: Jenis, Gejala, dan Cara Pencegahannya

Penyakit dalam atau penyakit sistemik merupakan gangguan kesehatan yang menyerang organ dalam tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal, hati, sistem pencernaan, dan lainnya. Dokter spesialis penyakit dalam (internis) menangani berbagai kondisi yang bersifat kompleks dan tidak memerlukan tindakan bedah.

Apa Saja Penyakit Dalam yang Umum Terjadi?

  • Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
    Hipertensi sering disebut sebagai “silent killer” karena sering tidak menimbulkan gejala awal. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
  • Diabetes Mellitus
    Penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi. Jika tidak dikontrol, bisa merusak ginjal, mata, dan saraf.
  • Penyakit Jantung Koroner
    Terjadi karena penyempitan pembuluh darah jantung akibat penumpukan plak kolesterol.
  • Gagal Ginjal
    Gagal ginjal kronik menyebabkan penurunan fungsi ginjal secara bertahap dan memerlukan terapi pengganti ginjal seperti dialisis atau transplantasi.
  • Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
    Umumnya disebabkan oleh merokok jangka panjang, yang menyebabkan kerusakan saluran napas dan paru-paru.
  • Asam Urat (Gout)
    Ditandai dengan nyeri sendi akibat penumpukan kristal asam urat. Sering menyerang jempol kaki.
  • Dispepsia (Gangguan Lambung)
    Gejala meliputi nyeri ulu hati, mual, cepat kenyang. Sering berkaitan dengan stres, pola makan tidak teratur, atau infeksi H. pylori.

Gejala Umum Penyakit Dalam

Gejala tergantung pada jenis penyakit, tetapi umumnya meliputi:

  • Kelelahan kronis
  • Sesak napas
  • Nyeri dada atau perut
  • Gangguan buang air kecil
  • Berat badan turun drastis
  • Bengkak di kaki atau pergelangan

Cara Pencegahan dan Gaya Hidup Sehat

  • Konsumsi makanan seimbang (rendah garam, gula, lemak jenuh)
  • Rutin berolahraga
  • Kontrol tekanan darah dan kadar gula
  • Berhenti merokok
  • Hindari stres berlebihan
  • Periksa kesehatan secara berkala

Kesimpulan

Penyakit dalam bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kronis. Pencegahan melalui gaya hidup sehat dan deteksi dini sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi serius.

Sumber Referensi:

bagikan :